Teori Titik Henti dalam Geografi, Rumus dan Contoh Soalnya
Sosiologi Info - Berikut ini Teori Titik Henti dalam Geografi, Rumus dan Contoh Soalnya, mau tahu apa saja ?
Namun sebelum mengetahui Teori Titik Henti dalam Geografi, Rumus dan Contoh Soalnya Mari simak dulu penjelasan singkat tentang geografi
Sekilas Tentang Geografi
Geografi adalah ilmu yang mempelajari tentang segala sesuatu yang ada dimuka bumi.
Baik tentang unsur-unsur pembentukan bumi, fenomena yang ada di bumi atau hubungan antar fenomena dengan makhluk bumi.
Fokus geografi terletak pada lingkungan dan wilayah dalam sudut pandang keruangan. Bapak geografi ialah Alexander von Humboldt. Objek kajian geografi ialah geosfer.
Geosfer merupakan gabungan dari atmosfer (udara), litosfer (daratan), hidrosfer (perairan), biosfer (flora dan fauna), dan antroposfer (manusia dan budayanya).
Geografi terbagi menjadi dua yaitu ilmu geografi fisik dan ilmu geografi manusia.
Untuk ilmu geografi fisik ialah geosfer, sedangkan ilmu geografi manusia adalah demografi, geografi sosial, geografi fisik, geografi ekonomi dan geografi industry.
Geografi berkembang seiring berjalannya waktu dan zaman, hal ini dapat dibuktikan dengan adanya penggunaan teknologi dalam ilmu geografi.
Contohnya untuk analisis data dan teknik perolehan data yang lebih akurat dan cepat menggunakan sistem informasi geografi.
Teori Titik Henti dalam Geografi, Rumus dan Contoh Soalnya
Berikut Teori Titik Henti dalam Geografi, Rumus dan Contoh Soalnya yaitu :
MemahamiTeori Titik Henti
Teori titik henti merupakan teori yang dipelajari dalam interaksi dan perencanaan pembangunan wilayah.
Interaksi dan perencanaan pembangunan wilayah membahas tentang hubungan timbal balik yang saling berpengaruh.
Pada dua wilayah atau lebih yang mana akan menimbulkan gejala atau fenomena baru.
Interaksi dan perencanaan wilayah dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu wilayah-wilayah yang saling melengkapi.
Atau regional complementary, adanya kesempatan untuk berintervensi atau intervening opportunity dan adanya kemudahan transfer atau spasial transfer ability.
Teori interaksi spasial dikemukakan oleh K.J Kansky dan W.J. Reilly. Teori interaksi spasial ini akan diterapkan saat perencanaan pembangunan.
Contohnya saja, penempatan lokasi pusat pelayanan masyarakat, pembangunan prasarana transportasi yang mampu membuka keterasingan suatu wilayah dari wilayah lain dan kemajuan informasi dan teknologi.
Teori titik henti atau breaking point theory ialah teori modifikasi dari model Gravitasi Reilly. Model Gravitasi Reilly ini digunakan untuk mengukur kekuatan interaksi keruangan antar dua wilayah.
Reilly yang mencetuskan model ini berpedoman pada teori gravitasi yang dicetuskan oleh Sir Issac Newton.
Sesuai dengan pendapat Reilly, jika terdapat kekuatan interaksi antara dua wilayah yang berbeda hal ini dapat dilihat dengan faktor jumlah penduduk dan jarak kedua wilayah tersebut.
Sedangkan pada teori titik henti ini memperbaiki teori model Gravitasi Reilly. Menurut teori titik henti dapat memberikan gambaran.
Tentang perkiraan posisi garis batas yang memisahkan wilayah-wilayah perdagangan dari dua kota atau wilayah yang berbeda jumlah dan jumlah penduduknya.
Teori titik henti juga bisa digunakan untuk memperkirakan letak strategis lokasi industry atau pusat pelayanan masyarakat.
Hal ini dilakukan untuk mengetahui diantara dua wilayah yang berbeda jumlah penduduknya mana yang lebih dijangkau oleh pendidik setiap wilayah.
Secara teori, jarak titik henti atau titik pisah dari lokasi pusat perdagangan yang lebih kecil ukurannya berbanding lurus dengan jarak antara kedua pusat perdagangan.
Akan tetapi, dapat berbanding terbalik dengan satu ditambah akar kuadrat jumlah penduduknya lebih besar dibagi jumlah penduduk kota yang lebih sedikit penduduknya.
Teori titik henti, dapat digunakan dalam pertimbangan faktor lokasi. Selain itu juga digunakan dalam merencanakan pusat-pusat pelayanan masyarakat.
Contohnya pusat perdagangan, kantor pemerintahan, sarana pendidikan dan kesehatan, lokasi industry atau fasilitas pelayanan jasa masyarakat.
Memahami Rumus Titik Henti
Rumus dari teori titik henti sebagai berikut:
DAB=dAB1+√PBPA
Keterangan:
DAB = jarak lokasi titik henti, diukur dari kota atau wilayah yang jumlah penduduknya lebih kecil (dalam hal ini kota A)
DAB = jarak antara kota A dan B
PA = jumlah penduduk kota yang lebih kecil (kota A)
PB = jumlah penduduk kota yang lebih besar (kota B)
Contoh Soal
Kota A memiliki jumlah penduduk 20.000 jiwa, sedangkan kota B memiliki jumlah penduduk 30.000 jiwa. Jarak antara kedua kota tersebut adalah 100 kilometer.
Dimanakah lokasi pusat perdagangan yang tepat dan strategis agar terjangkau oleh penduduk setiap kota tersebut?
Diketahui :
dAB = 100 km
PA = 20.000 jiwa
PB = 30.000 jiwa
k = 1
ditanyakan : titik henti?
Jawaban :
DAB=dAB1+√PBPA
DAB=1001+√30.00020.000
DAB=1001+√1,5
DAB=1001+1,225
DAB = 44,9 km, diukur dari kota A (jumlah penduduknya lebih sedikit)
Nah itulah sekilas penjelasan tentang geografi. Demikian pembahasan tentang Teori Titik Henti dalam Geografi, Rumus dan Contoh Soalnya.
Penulis : Hilda ayu
Sumber Referensi:
Khosim, Amir dan Lubis, Kun Marlina. Geografi untuk SMA/MA Kelas X. Grasindo.
Utoyo, Bambang. Geografi: Membuka Cakrawala. PT Grasindo