5 Teori Pembentukan Bumi Menurut Para Ahli
Sosiologi Info - Berikut ini pembahasan teori pembentukan bumi menurut para ahli atau tokoh yang ada, apa saja kata mereka ?
Namun, sebelum mengetahui teori pembentuk bumi menurut para ahli tersebut. Mari simak dulu penjelasan singkat tentang bumi.
Sekilas Tentang Bumi
Bumi adalah salah satu planet yang ada di galaksy bima sakti yang dapat dihuni oleh makhluk hidup sebab adanya oksigen.
Matahari terbentuk lebih dahulu dibandingkan planet-planet. Dulu bumi masih berbentuk awan, debu dan gas kosmis yang bisa disebut dengan sebula dan mengelilingi matahari.
Lama kelamaan beberapa zat tersebut bersatu karena pengaruh gravitasi sehingga membentuk bulatan-bulatan bola besar yang disebut planet.
Bumi merupakan planet ketiga yang dekat dengan matahari. Bumi memiliki beberapa lapisan diantaranya kerak bumi, selimut bumi, dan inti bumi.
Suhu permukaan bumi mencapai 4.000oC dan merupakan planet yang sangat panas.
Lama kelamaan suhu bumi menjadi turun dan mengakibatkan terjadinya pembekuan pada permukaan bumi. Bekuan ini disebut dengan kerak atau kulit bumi atau litosfer.
Sedangkan manusia hidup dan bertahan hidup dengan makhluk lainnya pada litosfer. Litosfer terbagi menjadi dua yaitu litosfer bagian atas dan litosfer bagian bawah.
Untuk tempat tinggal makhluk hidup berada pada litosfer bagian atas.
Sedangkan tempat untuk bahan mineral, bahan tambang yang berguna bagi kehidupan manusia ada di litosfer bawah.
Lalu bagaimana para tokoh dan ahli menyampaikan teori tentang pembentukan bumi ? Mari simak dibawah ini.
Ada 5 Teori Pembentukan Bumi Menurut Para ahli
Berikut ini teori pembentukan bumi menurut para ahli yaitu :
1. Teori Kontraksi atau Contraction Theory
Teori ini dicetuskan oleh Descrates. Descrates menyatakan jika bumi semakin lama semakin susah dan mengerut.
Hal ini disebabkan adanya proses pendinginan dan berakibat pada terbentuknya relief di permukaan bumi.
Selain descrates juga terdapat ilmuan yaitu James Dana dan Elie de Baumant yang menyatakan.
Jika bumi mengalami pengerutan akibat proses pendinginan dan mengakibatkan terbentuknya pegunungan dan lembah-lembah
2. Teori Dua Benua atau Laurasia – Gondwana Theory
Teori ini dicetuskan oleh Edward Zeus. Edward menyatakan jika bumi terdiri dari dua benua yang sangat besar yaitu Laurasia dan Gondwana.
Laurasia berada di kutub utara sedangkan gondwana berada di kutub selatan.
Kedua benua ini saling bergerak ke arah equator bumi dan menyebabkan terbentuknya benua-benua kecil seperti sekarang.
Ada 6 benua yaitu benua Ssia, benua afrika, benua eropa, benua Australia, benua amerika dan benua antartika
3. Teori Pengapungan Benua atau Continental Drift Theory
Teori ini dicetuskan oleh Alfred Wegeneer. Bumi dulunya hanya memiliki satu benua besar yang disebut Pangea.
Pangea terpecah akibat perubahan dari gerakan dasar laut. Dari pecahan Pangea menyebabkan terbentuknya benua-benua di muka bumi.
4. Teori Konveksi atau Convection Theory
Teori ini dicetuskan oleh Arthur Holmes dan Harry H. Hess serta Robert Diesz.
Ketiga ilmuan ini menyatakan jika di dalam bumi yang masih dalam keadaan panas dan berpijar terjadi arus konveksi ke arah lapisan kulit bumi yang terletak di atasnya.
Jika arus konveksi membawa materi seperti lava sampai ke permukaan bumi. Maka lava akan membentuk lapisan kulit bumi yang baru.
5. Teori Lempeng Tektonik atau Tectonic Plate Theory
Teori ini dicetuskan oleh Tozo Wilson. Tozo menyatakan jika kulit bumi terdiri dari beberapa lempeng tektonik yang berada pada lapisan atas astenosfer dan berbentuk cair kental.
Lempeng-lempeng tektonik akan selalu bergerak karena adanya pengaruh arus konveksi yang terjadi pada lapisan astenosfer dengan posisi di bawah lempeng tektonik kulit bumi.
Nah itulah sekilas penjelasan tentang bumi dan teori pembentukan bumi yang perlu sobat ketahui bersama.
Demikian penjelasan tentang teori pembentukan bumi menurut para ahli atau tokoh, semoga dapat membantu ya sobat.
Penulis: Hilda Ayu
Sumber Referensi :
Atmoko, Dadang Tri dan Rudarti. Buku Siswa Geografi Untuk SMA/MA Kelas X. 2020. PT Gramedia Widiasarana Indonesia: Jakarta
Hartono. Geografi Jelajah Bumi dan Alam Semesta. 2007. Citra Praya: Bandung