Pengertian Mobilitas Sosial, Bentuk dan Contohnya
Sosiologi Info - Apa pengertian mobilitas sosial ? Sudahkah sobat membaca atau mendengar istilah tersebut di lingkungan masyarakat. Kalau belum.
Mari simak pembahasan dan penjelasan berikut ini beserta dengan bentuk mobilitas sosial dan contohnya di kehidupan masyarakat sehari hari.
Memahami Mobilitas Sosial
Kita sering sekali berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain. Barangkali anak rebahan juga sadar bahwa kita juga mesti bergerak sebagai bagian dari kehidupan.
Bangun tidur harus mandi, kemudian menjalani aktivitas, berinteraksi, mengerjakan tugas atau ke kantor, pulang dengan kendaraan pribadi atau publik.
Semuanya kita lakukan dengan kesadaran dan keyakinan atas suatu hal.
Hal-hal diatas dapat dikatakan sebagai gerak (Inggris: Mobility). Akan tetapi, konsep diatas tidak termasuk sebagai mobilitas sosial atau gerak sosial.
Mobilitas sosial atau gerak sosial itu bisa berarti suatu perubahan yang didasari pergerakan individu atau kelompok.
Untuk menjelaskan secara lebih detail kita bahasa dari definisi, jenis, beserta contohnya.
Pengertian Mobilitas Sosial
Gerak sosial atau Social Mobility adalah suatu gerak dalam struktur sosial (Young dan Mack dalam Soekanto, 2017).
Paul B. Horton (dalam Dakhi, 2021) berpendapat bahwa mobilitas sosial adalah suatu gerak perpindahan dari satu kelas sosial ke kelas sosial yang lainnya atau gerak pindah dari strata yang satu ke strata yang lain.
Anthony Giddens (2000), Sosiolog berkebangsaan Inggris merumuskan mobilitas sosial sebagai gerakan orang perorang dan kelompok per kelompok di antara kedudukan-kedudukan sosial ekonomi yang berbeda.
Sederhananya mobilitas sosial adalah perubahan status sosial baik naik atau turun. Mobilitas sosial erat kaitannya dengan stratifikasi sosial (baca artikel stratifikasi sosial yang ditulis sosiologi.info).
Lalu, apa saja bentuk bentuk dari mobilitas sosial yang ada di masyarakat dalam keseharian ? Mari simak dibawah ini penjelasannya.
Ada 3 Bentuk Bentuk Mobilitas Sosial
Pada dasarnya, bentuk mobilitas sosial dibagi menjadi tiga, yaitu mobilitas sosial vertikal, horizontal, dan antargenerasi.
1. Mobilitas sosial vertikal
Mobilitas sosial vertikal adalah perpindahan individu atau kelompok ke suatu kedudukan yang lebih tinggi atau rendah.
Menurut Pitirim A. Sorokin, mobilitas jenis ini memiliki saluran-saluran dalam masyarakat yang mana proses mobilitas sosial vertikal ini disebut social circulation (Soekanto,2017).
Sorokin juga menyebutkan beberapa saluran terpenting dalam mobilitas ini seperti angkatan bersenjata, lembaga keagamaan, sekolah, organisasi politik, ekonomi, dan keahlian. Mobilitas ini terbagi dua.
a. Pertama, Social Climbing
Social Climbing naiknya status seseorang atau kelompok ke posisi yang lebih tinggi. Contoh : Seorang sarjana yang baru diwisuda dipandang telah naik status sosialnya dalam masyarakat.
Andika Perkasa diangkat menjadi Panglima TNI, Joko Widodo awalnya seorang Walikota Solo, kemudian menjadi Gubernur DKI Jakarta, lalu menjadi Presiden RI.
b. Kedua, Social Sinking
Social Sinking yakni turunnya status seseorang ke posisi yang lebih rendah. Contoh: Pegawai negeri yang turun golongan pangkatnya akibat kesalahan fatal yang dibuatnya.
Seorang mahasiswa yang harus mengulang satu mata kuliah atau seorang pelajar yang tinggal kelas.
2. Mobilitas Horizontal
Mobilitas horizontal adalah perpindahan status sosial yang dialami seseorang atau suatu kelompok tidak akan mengubah derajat sosialnya atau tetap sejajar seperti sebelumnya.
Contoh : Deddy Corbuzier seorang entertainer yang pindah agama dari Kristen ke Islam (mualaf).
Seorang kapolres/guru yang dimutasi ke daerah lain tanpa mendapatkan pengangkatan atau penurunan pangkat.
Pengungsi Rohingya yang mencari suaka politik dan kemudian memindahkan kewarganegaraannya.
3. Mobilitas Sosial Antargenerasi
Mobilitas sosial antargenerasi atau adalah perubahan kedudukan sosial yang berbeda pada individu dan kelompok dalam dua generasi yang berbeda.
Ada dua jenis mobilitas antargenerasi, yakni sebagai berikut.
a. Mobilitas intergenerasi, merupakan perubahan status sosial yang terjadi di antara beberapa generasi, mulai dari kakek neneknya hingga ke cucu-cucunya.
Contoh : Soeharto adalah presiden Indonesia kedua yang berkuasa hampir 32 tahun. Tetapi tak satupun anaknya yang bisa menjadi presiden.
Bahkan cucunya juga belum terlihat maju. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur adalah cucu dari ulama besar di Jawa yakni KH Hasyim Asyari. Gusdur pernah menjadi presiden.
b. Mobilitas sosial intragenerasi ini merupakan perubahan status sosial yang terjadi di dalam satu generasi yang sama.
Misalnya dari antar anak-anak dalam sebuah keluarga atau suami dan istrinya.
Contoh : Abdi dan Abdu merupakan saudara kembar. Kedua bekerjanya sebagai wiraswasta namun. Abdi sebagai penjahit, sedang Abdu sebagai penjual buku.
Usaha Abdi mendapat keuntungan besar menjelang bulan Ramadhan karena banyak yang akan membuat baju keluarga.
Selepas lebaran dia membuka satu cabang tokonya di daerah lain. Nah itulah sekilas sob, penjelasan topik materi diatas. Semoga bermanfaat ya.
Demikian pembahasan tentang materi Pengertian Mobilitas Sosial, Bentuk dan Contohnya di Kehidupan Masyarakat Sehari-hari.
Penulis Artikel : Sandewa Jopanda
Sumber bacaan Sosiologi.Info :
Dakhi, Agustin Sukses. 2021. Pengantar Sosiologi. Yogyakarta: Deepublish.
Giddens, A. 2000. The Third Way and its Critics. Cambridge, UK: Polity Press
Soekanto, Soerjono. 2017. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers