-->

10 Contoh Penyimpangan Sosial Positif di Zaman Sekarang

Ada 10 Contoh Penyimpangan Sosial Positif di Lingkungan Kehidupan Masyarakat Sehari-Hari.

10 Contoh Penyimpangan Sosial Positif di Zaman Sekarang

Sosiologi Info - Apa saja contoh penyimpangan sosial positif di zaman sekarang yang ada di Indonesia ? 

Lalu apa itu penyimpangan sosial positif? Bukankah semua penyimpangan sosial itu cenderung negatif.

Namun ada lo contoh penyimpangan atau perilaku menyimpang sosial itu yang positif untuk keberlangsungan hidup masyarakat.

Apa saja, Supaya gak salah mengerti, mari kita baca penjelasan dibawah ini. Simak dengan seksama ya.

Sekilas Mengenal Perilaku Penyimpangan Sosial

Penyimpangan sosial memang cenderung bernada negatif. Perilaku yang kurang sesuai dengan yang dipahami oleh masyarakat.

Biasanya langsung diberikan embel-embel pada si pelaku. Namun ternyata ada juga perilaku menyimpang atau penyimpangan sosial tidak selamanya negatif. 

Mereka yang berperilaku berbeda dari kebiasaan umumnya malah cuek dengan komentar orang-orang sekitar atau masyarakat. 

Apakah benar penyimpangan sosial ada yang bersifat positif? 

Untuk menjelaskannya kita memerlukan definisi dan konsep dasar penyimpangan sosial lalu memberikan tambahan atau menyisipkan suatu frasa atau kalimat sebagai tambahan makna. 

Pengertian dan Konsep Penyimpangan Sosial Positif

Definisi Penyimpangan sosial penulis ambil dari dua tokoh saja. Soekanto (2017) menyebutkannya sebagai lawan dari konformitas (inggris: conformity).

Yakni Deviation yang berarti penyimpangan terhadap kaidah dan nilai-nilai dalam masyarakat. 

Menurut Narwoko (2004) perilaku menyimpang adalah perilaku dari warga masyarakat yang dianggap tidak sesuai dengan kebiasaan, tata aturan, atau norma sosial yang berlaku. 

Penyimpangan sosial bisa diartikan dengan perilaku yang tidak sesuai dengan nilai atau norma yang hidup dan dipahami suatu masyarakat. 

Sementara bila melihat makna positif yang mungkin kita pahami ialah keadaan baik, benar, atau baik dan benar. 

Jika kita melihat arti kata positif di KBBI, kita akan menemukan arti positif sebagai bersifat nyata atau membangun atau lebih besar dari pada nol. 

Positif artinya memberikan dampak yang baik bagi sekitar. Oleh karena itu penyimpangan sosial positif.

Dapat kita artikan sebagai perilaku yang dianggap tidak sesuai dengan nilai dan norma tetapi memiliki dampak baik bagi diri sendiri, keluarga, kerabat, atau bahkan sekitar.

Pada artikel sebelumnya penulis sudah mencatat beberapa perilaku yang dianggap menyimpang oleh masyarakat. Berikut penulis kutip kembali sedikit untuk mengingatkan. 

Cara berpakaian atau penampilan yang terlalu sexy, tak sesuai dengan jenis kelamin, memakai tindik, dsb.

Waktu bermain yang melebihi jam normal, diatas jam 12/1 malam jika di pedesaan, diperkotaan bahkan sampai tidak pulang dari pagi.

Perilaku tidak wajar, seperti merokok bagi perempuan, bertindik bagi laki-laki, dan lain lainnya.

Perilaku tidak berpendidikan, seperti anak-anak yang suka bolos, menonton pornografi, melawan guru untuk mencari sensasi, dan lain lainnya.

Perilaku kurang pantas/sopan, berbicara kasar pada orang tua, bertindak kurang sopan dalam acara masyarakat, dsb.

Lalu bagaimanakah sebenarnya contoh-contoh perilaku menyimpang yang positif itu?

10 Contoh Penyimpangan Sosial Positif di Zaman Sekarang di Kehidupan Masyarakat Sehari Hari

Berikut adalah contohnya di lingkungan masyarakat yaitu :

1. Perempuan yang Bekerja dan Memiliki Jabatan Srategis di Tempat Kerjanya

Secara umum dunia memiliki sifat yang lebih patriarkis, termasuk juga Indonesia. 

Pria lebih identik dengan pekerjaan di ranah publik, sedangkan perempuan berada di ranah domestik alias dalam rumah. 

Masyarakat kita akan mengejek atau mengomentari perempuan yang bekerja atu berkarir. 

Namun, meskipun begitu perempuan yang bekerja dapat memberikan tambahan penghasilan, apabila ia seorang single parent ia menjadi tulang punggung keluarganya. 

Perempuan yang bekerja juga membuktikan ia bisa berkiprah dengan baik diluar rumah.

2. Bekerja dari Rumah

Bekerja dari rumah, misalnya seperti penulis konten, kreator konten, dropshiper, reseller, dan lainnya.

Belakangan banyak pekerjaan yang dapat dilakukan dari rumah bahkan dari mana saja, misalnya seperti tim Sosiologi.info yang bisa bekerja di perpustakaan, dalam kamar, kafe, kampus, bahkan di taman kota. 

Hal itu selalu dianggap sebagai sesuatu yang tidak sesuai dengan pemahaman masyarakat. 

Kadang-kadang dijuluki “kerjaan tak jelas”, “tidak bekerja”, atau “main-main terus”, padahal kini siapapun bisa bekerja dari rumah bahkan berpenghasilan tinggi.  

3. Anak Anak, Remaja, Pemuda yang Sudah Bisa Menghasilkan Uang

Masyarakat kota menganggap mencari uang hanya dilakukan oleh orang dewasa, anak-anak justru dinilai mesti mengenyam pendidikan. 

Sedangkan di pedesaan menganggap dari kecil memang harus bekerja membantu orang tua. 

Tetapi sikap kedua masyarakat bisa dikatakan memiliki pakem yang sama, ialah bahwa mereka menganggap anak kecil belum mampu menghasilkan uang. 

Orang desa paling sering menggunakan tenaga anak mereka untuk membantu pekerjaan rumah atau lahan tanpa memberi gaji. 

Mereka akan sangat senang jika anak mereka mendapat uang. Kini anak-anak, remaja, hingga pemuda sudah bisa menghasilkan uang, 

4. Penyamaran yang Dilakukan Anggota TNI maupun Polisi

Polisi/TNI yang menyamar baik sebagai penjahat atau orang biasa. Masih ingat tukang bakso dengan walkie talkie? Memang tidak biasa dan mengundang perhatian. 

Jika kita membaca banyak buku militer dan kisah-kisah patriot dari penjaga negara ini memang akan kita temui tindakan yang menyimpang. 

Seorang Polisi atau TNI diperbolehkan untuk masuk ke dalam kelompok penjahat untuk mengetahui semua gerak-gerik musuh dan menangkap mereka. 

Mereka ini kadang-kadang memalsukan identitasnya, pergi berbulan-bulan sehingga dianggap tidak bertanggung terhadap keluarga dan pekerjaan. 

5. Tidak Menyalakan Pengeras Suara Masjid

Imam Masjid yang tak menghidupkan pengeras suara karena tetangga non muslim sakit.

Kisah ini dituturkan oleh Jusuf Hamka. Ibu beliau pernah terkena stroke dan agak mengganggu saat berada dirumah yang dekat dengan masjid. 

Ia kemudian menjumpai Imam Masjid agar mengecilkan suara Toa. Namun Imam Masjid tersebut justru menonaktifkan pengeras suara. 

Toleransi ini tentu bagi masyarakat sekarang akan bertentangan karena Indonesia merupakan negara muslim terbesar dan adzan harusnya diperdengarkan. 

Selanjutnya, ada juga Contoh Penyimpangan Sosial Positif Lainnya seperti di dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.

6. Pemuda yang Begadang untuk Ikut Ronda 

7. Mahasiswa berdemonstrasi dengan sarana media, melalui gerakan organik lewat twitter, instagram, dll. 

8. Datang telat untuk membantu orang lain yang kecelakaan dijalan 

9. Melawan bos yang mengajari korupsi dan tidak takut dipecat

10. Tidak pulang karena tugas seperti mahasiswa yang menunda pulang kampung untuk skripsi, pemadam yang tak pulang untuk memadamkan kebakaran hutan dan lahan, dll.

Itulah tadi penyimpangan sosial positif dan contohnya di zaman sekarang. Sesuatu yang menurut kita memang janggal, tidak biasa.

Dan kurang pantas dilakukan kadang-kadang malah dianggap baik apabila kita melihat konteksnya. Semoga bermanfaat ya sobat!

Demikian pembahasan tentang Ada 10 Contoh Penyimpangan Sosial Positif di Lingkungan Kehidupan Masyarakat Sehari-Hari.

Penulis Artikel : Sandewa Jopanda

Referensi Bacaan Sosiologi Info :

Narwoko, J Dwi. 2004. Sosiologi: Teks Pengantar dan Terapan. Jakarta: Kencana Prenada Media

Soekanto, Soerjono. 2017. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers

Ikuti Sosiologi Info di Google News, klik disini !