-->

18 Contoh Kearifan Lokal di Jawa Tengah

Ada 18 Contoh Kearifan Lokal di Jawa Tengah dalam Lingkungan Kehidupan masyarakat sehari-harinya.
 18 Contoh Kearifan Lokal di Jawa Tengah

Sosiologi Info - Apa saja Contoh Kearifan Lokal Budaya yang ada di Jawa Tengah dalam kegiatan atau aktivitas kehidupan masyarakat sehari-harinya ?

Kearifan lokal yang dapat kita jumpai di dalam masyarakat Jawa Tengah, mulai dari keberadaan situs bersejarah, candi, tradisi, kesenian, dan banyak lagi.

Nah untuk menjawab pertanyaan diatas mari simak penjelasan, pengertian mengenai kearifan lokal itu secara seksama, yuk baca.

Memahami Kearifan Lokal 

Kehidupan manusia dalam kesehariannya di lingkungan sekitar masyarakat tak terlepas dari kebudayaan dan adat istiadat yang berlangsung.

Misalnya dalam kearifan lokal atau local wisdom yang menjadi bagian penting dari keberadaan manusia dalam lingkungan masyarakat. 

Apa yang harus dipahami untuk mengetahui dan mengenal suatu kearifan lokal masyarakat ? 

Nah kearifan lokal ada beberapa konsep penting yaitu kearifan lokal adalah sebuah pengalaman panjang yang dijadikan sebagai suatu petunjuk perilaku seseorang. 

Kearifan lokal tidak terlepas dari lingkungan pemiliknya sendiri atau masyarakat itu sendiri. 

Kemudian, kearifan lokal itu bersifat dinamis, lentur, terbukam dan senantiasa menyesuaikan dengan perkembangan zaman yang ada di dalam setiap peradaban suatu masyarakat. 

Lalu apa saja contoh dari kearifan lokal pada masyarakat khususnya di Jawa Tengah ? Mari simak pembahasan, ulasan beserta penjelasannya berikut dibawah ini. 

Contoh Kearifan Lokal di Jawa Tengah 

Ada beberapa contoh dari kearifan lokal baik budaya, adat istiadat, kepercayaan yang ada di masyarakat Jawa Tengah, yaitu sebagai berikut : 

1. Dugderan

Kearifan lokal dengan sebutan nama Dugderan berasal dari Dug yang berarti suara pukulan begug, dan Der yang mempunyai arti suara dari ledakan meriam. 

Dimana untuk tradisi ini adalah suatu perayaan yang menandai awal bulan Ramadhan yang sudah dilaksanakan secara turun temurun. 

Yaitu sejak masa pemerintahan Bupati Kyai Raden Mas Tumenggung Purbaningrat. 

Selama seminggu sebelum Ramadhan akan ada pasar Kaget yang disebut juga sebagau pasar Dugderan di daerah Pasar Johar. 

Nah pasar itu menjual berbagai macam barang, mulai dari peralatan masak, busana muslim, sampai ada mainan anak tradisional.

Ada juga Warak Ngendhog yang berarti Warak bertelur. Dimana warak Ngendhog adalah mahluk khayalan yang telah menjadi maskot Kota Semarang, dan menjadi mainan anak anak favorit sejak dulu.

2. Babad Pakuan

3. Grebeg

Kearifan lokal ini dalam perayaan Grebeg Maulid di Halaman Masjid Agung Surakarta di Solo, Jawa Tengah. 

Dua pasangan gunungan yang menjadi lambang jaler atau laki laki dan estri atau perempuan diperebutkan setelah dikirab. 

Pelaksanaan tradisi ini menandai puncak tradisi Sekaten yang mana diselenggarakan oleh Keraton Kasunanan Surakarta untuk meperingati hari raya Maulid Nabi Muhammad SAW.4. Kirab Seribu Apem

4. Suran atau Suro

Kearifan lokal yang satu ini dikenal dengan sebutan suran atau bulan suro. Dimana pada bulan ini dianggap sakral oleh sebagian orang Jawa. 

Sebagian orang memang masih mempunyai kepercayaan bahwa dibulan ini tidak boleh ada yang mengadakan acara atau hajatan. 

Jika ada yang melanggar maka konon akan mendapatkan sebuah gangguan maupun hal buruk yang bisa saja terjadi dalam acara yang dilangsungkan tersebut.

5. Slametan atau Bancakan

Kearifan lokal in diwujudkan sebagai bentuk dalam nasi tumpeng yang berbentuk kerucut. 

Dimana biasanya nasi gurih atau nasi uduk berisikan berbagai aneka lauk, pauk, dan dikenal sebagai sebutan kembul bujana.

6. Situs Bersejarah

Tidak kalah pentingnya. Kearifan lokal masyarakat juga punya situs situs bersejarah yang menarik dan unik. Khususnya masyarakat di Jawa Tengah.

Misalnya di Magelang yang punya berbagai jumlah jenis candi yang punya sejarah sebagai situs penting bagi keberlangsungan masyarakat di Jawa Tengah. 

Seperti ada lebih 15 candi yang eksis hingga pada saat ini, sebut saja ada Candi Borobudur, Mendut.

Kemudian ada Pawon, Ngawen, Asu, Lumbung, Umbul, Retno, Selogriyo, Gunung Wukir, Gunungsari, Losari, Pendem, Brangkal, dan Batur.

Nah dimana Candi yang selalu identik dengan berbagai kisah dan berbagai latar belakang sejarah dari pembangunannya.

Serta punya makna, filosofi dalam setiap model dari pembangunan Candi tersebut. 

Bahkan Candi Borobudur telah mendapatkan suatu pengakuan sebagai warisan dunia yang disahkan oleh UNESCO.

Serta menjadi salah satu keajaiban dunia yaitu Candi Borobudur di daerah Magelang.

7. Seni Musik Masyarakat

Salah satu seni musik yang ada pada masyarakat Magelang, Jawa Tengah yaitu Musik Gejog Lesung. 

Nah kesenian musik tradisional ini untuk instrumen utama yang dipakai yaitu alu dan lesung. Alu memiliki fungsi sebagai pemukul, sementara lesung untuk sumber bunyinya. 

Alu berupa tongkat besar dengan panjang yang bervariasi, sedangkan untuk lesung yaitu berupa bongkahan kayu besar dengan bentuk menyerupai perahu. 

Nah itulah yang memberi inspirasi alunan musik dari alat penumbuk padi yaitu alu dan lesung. 

Kemudian dikenal dengan sebutan musik Gejog Lesung.

8. Kearifan Lokal Wisata

Masyarakat di Jawa Tengah tidak hanya punya tradisi dan upacara, mengenai kearifan lokal juga bisa kita jumpa pada lokasi-lokasi wisata yang ada.

Misalnya wisata budaya Gunung Tidar yang ada di Kota Magelang, Jawa Tengah. Apa saja yang bisa digali dari tempat tersebut ?

Sebagai tempat wisata budaya yang punya kearifan lokal. Dimana ada beberapa makam tokoh yang sangat dihormati oleh masyarakat di Bukit Tidar.

Yaitu seperti Makam Syekh Subakir, ada juga Makam Kyai Sepanjang, ada juga makam Pangeran Purboyo dan makam Eyang Ismoyo Jati. 

Nah pada lokasi wisata budaya ini memang dikenal sebagai sebutan Wusata Budaya Gunung Tidar yang kental dengan nuansa Kejawennya tersebut. 

Dimana ada banyak berbagai pesan moral yang terdapat saat berkunjung ke lokasi wisata budaya tersebut. 

Misalnya ada Gong Perdamaian di Kaki Bukit tersebyt. 

Kemudian, berlanjut di gerbang masuk Loka Wisata Gunung Tidar pengunjung akan disuguhkan adanya alunan musik tradisional Gejog Lesung. 

9. Tradisi Mubeng Benteng

Kearifan lokal pada masyarakat di Jawa Tengah ini yang mana dilakukan pada malam satu suro. 

Yang sering dikenal dengan sebutan nama tradisi malam satu suro oleh kebanyakan warga.

Tradisi ini berada dan dilaksanakan di Yogyakarta dan dilakukan secara dengan cara mengelilingi benteng atau keraton Yogyakarta. 

Itu dilakukan sebagai bentuk simbol refleksi dan koreksi atau intropeksi diri. 

Dimana pada saat melakukan Mubeng Benteng, yaitu moms tidak boleh melakukan makan dan minum maupun tidak boleh berbicara selama prosesi tradisi itu berjalan.

10. Pelaksanaan Upacara Tedak Siten

Kearifan lokal masyarakat di Jawa Tengah ini contoh yang bisa djumpai. 

Dimana tradisi upacara Tedak Siten ialah karifan lokal yang dilakukan oleh orang tua saat dimana anaknya sudah memasuki usia tujuh bulan. 

Tradisi ini disebut juga sebagai upacara turun tanah yang memang bertujuan untuk mengenalkan anak dengan cara anak memijak tanak tersebut. 

Pelaksanaan upacara ini di pagi hari yang mana sesuai dengan tanggal dan hari lahir anak tersebut. 

Dimana pada tradisi kearifan lokal ini dilengkapi juga adanya aneka kuliner yang disajikan misalnya ada nasi kuning, jenang boro boro dan lainnya.

11. Kearifan Lokal Tradisi Brobosan

Pernah melihat atau mendengar tradisi yang unik, aneh yaitu bernama Brobosan ? Apakah masih ada hingga pada saat ini di masyarakat Jawa Tengah ? 

Nah ternyata tradisi unik ini masih dilakukan oleh sebagian masyarakat. Inilah kebiasaan yang dijalankan oleh masyarakat dalam adat istiadatnya. 

Kearifan lokal Brobosan adalah suatu tradisi dimana ketika ada saudara maupun kerabat yang meninggal. 

Maka akan dilakukan suatu tradisi menerobos melewati bawah jenazah. Yang nantinya jenazah diangkat dengan tandu atau peti nya harus diangkat tinggi. 

Selanjutnya, kemudian, anak dan cucu dari orang yang sudah meninggal tadi diwajibkan untuk menerobos ke bagian bawah kolong melewati jenazah. 

Dimana itu dilakukan sebanyak tiga kali. 

Dengan tujuan yaitu untuk menghormati kepergian dari jenazah keluarga, yang untuk mengikhlaskan berpulangnya seseorang dalam keluarga.

12. Tradisi Tingkeban

Kearifan lokal ini yaitu berupa upacara yang disebut juga dengan istilah upacara mitoni.

Dimana tradisi ini yakni upacara yang dilaksanakan untuk usia kandungan yang baru berumur tujuh bulan. 

Tradisi ini dikenal juga dengan sebutan nujuh bulan. Dilakukan dengan cara memandikan seorang perempuan hamil.

Yang kemudian membacakan doa sehingga dapat memberikan suatu keberkahan pada bayi yang ada dalam kandungan ibunya tersebut. 

Selanjutnya, pada saat akan memandikan, dimana ada pengguyuran itu yang harus dilaksanakan oleh tujuh orang tua atau sesepuh yang dituakan.

13. Upacara Tradisi Syawalan

Kearifan lokal yang satu ini yaitu merupakan tradisi yang dilaksanakan selama tujuh hari setelah merayakan Hari Raya Idul Fitri. 

Warga setempat menyebutnya sebagai kearifan lokal Syawalan dengan nama tradisi lebaran ketupat. 

Yang memang pada masyarakat Jawa Tengah hanya menyajikan nasi kuning pada saat lebaran.

Sehingga berbeda dengan daerah lain di Indonesia pada saat Perayaan Idul Fitri. Nah untuk kuliner ketupat yang akan disajikan baru pada saat tradisi Syawalan.

14. Kearifan Lokal Tradisi Wetonan

Tradisi yang dilakukan oleh masyarakat di Jawa Tengah ini menjadi bagian penting dari kearifan lokal yang dalam bahasa Jawa punya arti keluar. 

Dimana wetonanini dimaksud berhubungan dengan kelahiran seseorang. 

Kearifan lokal ini merupakan upacara yang dilakukan guna untuk menyambut kelahiran bayi yang baru lahir. 

Tujuan dari tradisi wetonan yaitu agar bayi dapat terhindar dari mala bahaya serta bisa mendatangkan rezeki serta keberuntungan.

15. Upacara atau Tradisi Ruwatan

Kearifan lokal ini ada di daerah Dieng Wonosobo, dimana teruntuk anak anak yang punya rambut ikat gimbal. 

Biasanya akan dianggap mirip sebagai dengan buto ijo, sehingga harus diadakan upacara ruwatan. 

Tujuannya adalah untuk mengusir hawa jahat dan hal lain yang bersifat buruk dibawah oleh si buto ijo tersebut.

16. Tradisi Larung Saji

Pernah melihat dan membaca kearifan lokal yang satu ini ada di Jawa Tengah yaitu Larung Saji. 

Upacara ini banyak dijumpai di daerah yang ada di pinggiran pantai, terkhsusnya di pesisir uatara dan selatan. 

Tradisi ini dilakukan dengan cara yaitu menghanyutkan beberapa bahan makanan yang mana itu berupa hasil panen dan hewan sembelihan ke laut dengan memakai perahu.

Tujuan dari upacara ini adalah sebagai bentuk syukur pada Tuhan Sang Pencipta karena hasil laut yang diberikan dan dilimpah kepada para warga nelayan.

17. Tradisi Popokan

Contoh kearifan lokal pada masyarakat Jawa Tengah ini merupakan upacara yang mana dilaksanakan oleh masyarakat Semarang. 

Upacara ini dilaksanakan dengan cara melempar lumpur pada saat hari Jumat Kliwon pada bulan Agustus. 

Tradisi ini dilangsungkan guna untuk menghilangkan kejahatan serta dapat menolak bala yang mana ada di daerah tempat tinggal warga tersebut.

18. Kegiatan Sadranan Gunung

Kearifan lokal ini sebagai kegiatan doa bersama untuk suatu ketentraman bersama dengan masyarakat di daerah Punggung Gunung Sindoro. 

Dimana tradisi ini sebagai upaya masyarakat mendekati diri kepada Tuhan dan alam agar dapat memperoleh nikmat dan terhindari dari mala bahaya

Demikianlah pembahasan dan penjelasan mengenai materi tentang Ada 18 Contoh Kearifan Lokal Budaya yang ada pada Masyarakat Jawa Tengah.

Sumber Rujukan Sosiologi.info :

Jurnal Pendidikan Karakter, Tahun X Nomor 2, Oktober 2020, Judul : Nilai-Nilai Kearifan Lokal sebagai Pembentuk Karakter Masyarakat 

Penulis Sukron Mazid, Danang Prasetyo, dan Farikah | Universitas Tidar, Magelang, Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo, Yogyakarta

https://www.perpus.jatengprov.go.id/component/content/category/30-kearifan-lokal, diakses pada Jumat, 04 Februari 2022

https://www.orami.co.id/magazine/tradisi-jawa-tengah, diakses pada Jumat, 04 Februari 2022

https://jatengprov.go.id/publik/sadranan-gunung-kearifan-lokal-untuk-ketenteraman-bersama/, diakses pada Jumat, 04 Februari 2022

https://brainly.co.id/, diakses pada Jumat, 04 Februari 2022 

Ikuti Sosiologi Info di Google News, klik disini !