10 Contoh Kearifan Lokal di Riau

Sosiologi Info - Apa saja contoh kearifan lokal di Pulau Sumatera, khususnya di Provinsi Riau dalam kehidupan sehari-hari masyarakatnya.

Begitu juga kearifan lokal yang ada di desa-desa serta berhubungan dengan pelestarian lingkungan dalam kehidupan manusia, yuk baca.

Memahami Apa Itu Kearifan Lokal di Masyarakat

Sudah pasti tentunya setiap warga yang berada dalam lingkungan masyarakat mempunyai tradisi atau kearifan lokal yang berbeda-beda.

Antara setiap suku, etnis, itu memiliki budaya, atau kebudayaan, adat istiadat yang berbeda-beda. Apalagi di Indonesia.

Yang punya keberagaman begitu kuat dan beraneka ragam jenis, bentuknya di dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. 

Lalu apa sih pengertian dari kearifan lokal ? Dilansir Sosiologi.info dari laman http://kbi.kemdikbud.go.id, menjelaskan.

Kearifan lokal dilegitimasi dalam perundang-undangan yaitu dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Dalam pasal 1 angka 30 yang berbunyi, kearifan lokal adalah nilai nilai luhur yang berlaku dalam tata kehidupan masyarakat untuk, antara lain melindungi dan mengelola lingkungan hidup secara lestari.

Selanjutnya, pengertian kearifan lokal adalah identitas atau kepribadian budaya sebuah bangsa yang menyebabkan bangsa tersebut mampun menyerap.

Bahkan dapat mengolah kebudayaan yang berasal dari luar atau bangsa lain menjadi watak dan kemampuan sendiri, dikutip dari laman http://eprints.umm.ac.id.

Itulah diatas sekilas penjelasan pengertian dari kearifan lokal yang ada di dalam masyarakat Indonesia.

Nah pada kesempatan kali ini kita akan melihat beberapa contoh kearifan lokal yang ada di Pulau Sumatera, yaitu di Provinsi Riau dalam kehidupan sehari-hari.

Hingga kearifan lokal yang berada di desa, serta berhubungan dengan pelestarian lingkungan dalam masyarakat itu sendiri. 

Mari simak dibawah ini contoh kearifan lokal beserta dengan penjelasannya secara singkat, padat, dan jelas. Yuk baca. 

Contoh Kearifan Lokal dalam Kehidupan Sehari-Hari

Berikut contoh kearifan lokal di Pulau Sumatera, khususnya di Provinsi Riau yang ada di desa-desa, serta berhubungan dengan pelestarian lingkungan, yaitu :

1. Tradisi Bakar Tongkang oleh Etnis Tionghoa

Kαmu pernαh mendengαr αtαu menyαksikkαn lαngsung Bαkαr Tongkαng ? Nαh trαdisi unik Etnis Tionghoα yαng αdα di dαerαh  di Bagansiapi-api, Provinsi Riau.. 

Trαdisi yang menjadi kearifan lokal ini selαlu mengαdαkαn rituαl bαkαr tongkαng yαng dilαksαnαkαn setiαp bulαn Juli. 

Dimαnα menurut kepercαyααn, rituαl ini sudαh dilαksαnαkαn oleh leluhur Etnis Tionghoα sejαk dulu. Dengαn tujuαn yαitu bertekαd untuk tidαk kembαli ke tempαt αsαl. 

Mempunyαi mαknα yαitu upαcαrα peringαtαn Dewα Lαut Ki Ong Yα dαn Tαi Su Ong yαng mαnα digαmbαrkαn sebαgαi Dewα Duα Sisi.

2. Pelestarian Lingkungan yaitu Hutan Larangan Adat

Pernαh mendengαr tentαng Kearifan Lokal di Riαu ini ? Nαh tepαtnyα berαdα di Desα Rumbio, Kαmpαr. Hutαng Lαrαngαn αdαt ini bertujuαn αgαr wαrgα di sekitαr dαpαt bersαmα-sαmα.

Letaknya berada di Desa Rumbio, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. 

Dαlαm melestαrikαn hutαn αdαt disαnα. Dimαnα αdα perαturαn yαng dilαkukαn yαitu tidαk boleh menebαng pohon di hutαn yαng αdα di wilαyαh Hutαn Lαrαngαn αdαt tersebut.

Keαrifαn lokαl di Riαu ini jikα melαnggαrnyα mαkα αkαn αdα sαnksi, seperti dikenαkαn denα berαs 100 kg αtαu pun berupα uαng sebαnyαk Rp. 6 jutα.

3. Pacu Jalur di Riau

Tradisi kearifan lokal ini menjadi unik karena diadakan setiap tahun, yaitu pada sekitaran bulan Agustus. 

Festival Pacu Jalur ini merupakan acara kebudayaan masyarakat tradisional setempat berada di Kabupaten Kuantan Singingi. 

Perlombaan yang dinamakan Pacu Jalur, dimana perlombaan dayung dilakukan di Sungai dengen menggunakan perahu panjang terbuat dari Kayu Pohon. 

Biasanya panjang perahu mencapai 25 hingga 40 meter, dengan lebar bagian tengah kira kira 1,3 meter sampai 1,5 meter. 

Dalam bahasa warga setempat Jalur itu kata dari yang memiliki arti Perahu.

4. Kearifan Lokal Lampu Colok di Riau

Dalam bahasa Melayu Colok itu memiliki arti sebagai alat penerang. Dimana masyarakat Melayu memberikan nama Colok dengan bisa sebutan Pelite atau Pelito. 

Nah dimana Lampu Colok ini merupakan sebuah lempu tradisional untuk dapat menerangi kegelapan.

Tradisi yang sudah menjadi kearifan lokal turun temurun itu dan dilaksanakan oleh warga Melyu terkhususnya di Provinsi Riau. 

Dimana pelaksanaannya itu dalam rangka setiap acara malam takbiran untuk dapat menyambut Hari Kemenangan Idul Fitri Lebaran setiap tahunnya.

5. Tradisi Batobo Mancokau di Riau

Kearifan lokal yang satu ini merupakan panen ikan di Lubuk Larangan. Dimana kearifan lokal ini sangat ditunggu tunggu bagi warga lokal.

Maupun di luar daerah untuk datang menyaksikan tradisi unik tersebut. Tak jarang memang ada warga luar yang ikut menyaksikan disana.

Bagaimana kearifan lokal dalam menjaga kelestarian sungainya bagi warga setempat disana, yang tinggal.

Tradisi ini dilakukan atas dasar kesepakatan Ninik Mamak dengan tetap memperhatikan kondisi cuaca yang mana pada saat memasuki musim kemarau.

Tradisi ini, Batopo ada di daerah Kabupaten Kampar, dan Batobo di Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau.

6. Tradisi Koba di Riau

Pernah mendengar kearifan lokal Koba yang satu ini ? Nah Koba merupakan tradisi lisan jenis cerita yang mana disampaikan dengan gaya dinyanyikan. 

Dimana untuk Pelaku Koba disebut Tukang Koba. Nah dimana dalam penampilan Koba bisa ditampilkan oleh laki-laki ataupun wanita/perempuan. 

Koba sebagai kearifan lokal di Riau ada berkembang di negeri sepanjang pesisir dan pedalaman Sungai Rokan. 

Yang mana sekarang ini menjadi Kabupaten Rokan Hulu dan Rokan Hilir, dan Mandau yang sekarang mnejadi Kabupaten Bengkalis. 

Secara logat bahasa Melayu logat Rokan dan bahasa Melayu logat Sakai.

7. Tradisi Basiacuang 

Pernah mendengar atau membaca kearifan lokal yang unik dan menarik untuk dipelajari maupun dikenal oleh masyarakat lainnya.

Kearifan lokal dalam kehidupan sehari-hari ini bernama Tradisi Basiacuang yang ada di Desa Kuok, Kecamatan Kuok, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau.

Mau tahu ulasan selengkapnya silahkan baca di jurnal berikut ini ya sobat : 

Pemolaan Komunikasi Tradisi Basiacuang sebagai Bentuk Kearifan Lokal dalam Upacara Pernikahan Masyarakat Melayu Kampar, Provinsi Riau 

Penulis oleh Kurnia Husmiwati | JOM FISIP Volume 2 No 1 - Februari 2015 | https://jom.unri.ac.id

8. Tradisi Perahu Baganduang 

Kamu sudah pernah melihat atau membaca dan mendengar kearifan lokal yang unik satu ini ? Dimana ada dalam kehidupan di lingkungan sekitar masyarakat Riau.

Kearifan lokal Perahu Baganduang ini berada atau bertempat di Lubuk Jambi Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau.

Mau tahu ulasan selengkapnya silahkan baca di jurnal berikut ini ya sobat : 

Makna Simbolik Tradisi Perahu Baganduang sebagai Kearifan Lokal di Lubuk Jambi, Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau 

Penulis oleh Gusra Rianti | JOM FISIP Volume 1 No 2 - Oktober 2014 | https://jom.unri.ac.id

9. Tradisi Bolimau Cono di Riau

Sudah pada membaca kearifan lokal yang ada di Riau ini yaitu Tradisi Bolimau Cono ? Kalau belum simak aja langsung di jurnal ya. Ada dibawah kok.

Mau tahu ulasan selengkapnya silahkan baca di jurnal berikut ini ya sobat : 

Makna Upacara Adat Tradisi Bolimau Cono sebagai Kearifan Lokal di Kecamatan Ujung Batu Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau (Fenomenologi Alfred Schutz) 

Penulis oleh Rota Bimantara | JOM FISIP Vol 5 Edisi II Juli - Desember 2018 | https://jom.unri.ac.id

10. Kearifan Lokal Turun Boniah

Tradisi yang unik ini tepatnya berada di Masyarakat Desa Pulau Ingu Kecamatan Benai, Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau.

Mau tahu ulasan selengkapnya silahkan baca di jurnal berikut ini ya sobat : 

Makna Simbolik Turun Boniah sebagai Kearifan Lokal Masyarakat Desa Pulau Ingu Kecamatan Benai, Kabupaten Kuantan Singingi

Penulis oleh Mardiatul Aulia MA | JOM FISIP Vol 6 Edisi I Januari - Juni 2019 | https://jom.unri.ac.id

Demikianlah pembahasan singkat dari Sosiologi.info mengenai topik tentang 10 Contoh Kearifan Lokal di Riau dalam Kehidupan Sehari-Hari di Pulau Sumatera.

Sumber Rujukan Sosiologi.info : 

http://kbi.kemdikbud.go.id/kbi_back/file/dokumen_makalah/dokumen_makalah_1540534349.pdf, diakses pada Kamis, 27 Januari 2022

http://eprints.umm.ac.id/35955/3/jiptummpp-gdl-irawansatr-48429-3-babiip-f.pdf, diakses pada Kamis, 27 Januari 2022

https://jom.unri.ac.id, diakses pada Kamis, 27 Januari 2022

https://brainly.co.id, diakses pada Kamis, 27 Januari 2022